Jumat, 06 Januari 2012

Penalaran Induktif Deduktif dan Salah Nalar

Definisi Penalaran Deduktif, Induktif dan Salah Nalar

Penalaran Deduktif, yaitu adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.
Macam-Macam Silogisme di dalam Penalaran Deduktif:
Di dalam penalaran deduktif terdapat entimen dan 3 macam silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis dan silogisme alternatif
1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus :P remis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh:
Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Saya adalah mahasiswa
K    : Saya lulusan SLTA
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My : Jika tidak ada makanan, manusia akan kelaparan.
Mn : Makanan tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan Kelaparan.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
My : Kakak saya berada di Bandung atau Jakarta.
Mn : Kakak saya berada di Bandung.
K : Jadi, Kakak saya tidak berada di Jakarta.
Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh:
– Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
– Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya

Pengertian dan penjelasan Penalaran Induktif

Penalaran induktif adalah suatu proses berpikir berupa sebuah penarikan kesimpulan yang bersifat umum atas dasar pengetahuan tentang hal-hal khusus (fakta). Artinya dari fakta-fakta yang diperoleh kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Sehingga dapat dikatakan bahwa penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Di dalam penalaran induktif dubagi menjadi tiga bentuk penalaran induktif, yaitu generalisasi, analogi dan hubungan kausal. Berikut aka diulas tentang Penalaran Induktif Bentuk bentuk Penalaran Induktif
1.Generalisasi Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum. Generalisasi merupakan pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contohnya :
• Buah mangga berwarna hijau dan rasanya manis.
• Buah Jambu biji berwarna hijau dan rasanya manis.
Generalisasi: Semua buah berwarna hijau rasanya manis Pernyataan “Semua buah berwarna hijau rasanya manis” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya: Buah kedondong juga berwarna hijau, namun rasanya asam.
2. Analogi Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Kita dapat menarik kesimpulan bahwa jika ada persamaan dalam berbagai bidang.
Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
Meramalkan kesaman
Menyingkapkan kekeliruan
klasifikasi
Contoh analogi :
Manusia yang bijaksana dan berilmu tinggi adalah manusia yang tidak sombong. Oleh karena itu, bila kita memiliki kepandaian dan kelebihan, kita harus bersikap seperti padi yang semakin berisi, semakin merunduk.
3. Kausal Sebuah pernyataan yang timbul berkat adanya elemen elemen yang memiliki hubungan atau keterkaitan.
Jenis jenis hubungan kausal :
a. Sebab- akibat.
irwan tidak mengerjakan PI, sehingga ia tidak dapat lulus tahun ini
b. Akibat – Sebab.
Motor temanku mogok, disebabkan kehabisan bensin
c. Akibat – Akibat.
kakak terjebak macet total dijalan, sehingga kakak beranggapan akan telat masuk kerja.

Salah Nalar

Pengertian SALAH NALAR : Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat.

Jenis-jenis salah nalar: 
  1. a.Deduksi yang salah : Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan. 
    Contoh :
    • qKalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.
        
    • qSemua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu.
     
  2. Generalisasi terlalu luas
    Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah.
    Contoh :
    • vSetiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
        
    • Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
      
  3. Pemilihan terbatas pada dua alternatif
    Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
    Contoh :
    • üOrang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain. 
  4. Penyebab Salah Nalar
    Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
    Contoh :
    • ØBroto mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.
        
    • Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.
  5. Analogi yang Salah
    Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain. 
    Contoh :
    • Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
       
  6. Argumentasi Bidik Orang
    Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.
    Contoh :
    • Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak.
       
  7. Meniru-niru yang sudah ada
    Salah nalar jenis ini berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan kalau orang lain melakukan hal itu. 
    Contoh :
    • Kita bisa melakukan korupsi karena pejabat pemerintah melakukannya.
        
    • qAnak SLTA saat mengerjakan ujian matematika dapat menggunakan kalkulator karena para profesor menggunakan kalkulator saat menjawab ujian matematika.
sumber  : http://dizly.wordpress.com/2011/02/28/definisi-penalaran-deduktif/
               http://noeynoeynoey09.blogspot.com/2011/03/salah-nalar.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar